http://www.facebook.com/note.php?note_id=153994517974195
nur hasan tenyata tidak manqul!!!!!!!!!!!
bagaimana doa tentang lailatul qodar ....
Batilnya Menambahkan Lafazh ’Karim’ (كريم )
Dalam Dzikir Lailatur Qadar
Doa mencari malam lailatul qadar yang berbunyi :
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Mereka tambahkan dengan lafazh : كريم sehingga menjadi :
اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullahu, ahli hadits dan juru hukum Arab Saudi berkata : ”Tiada dasar hadits yang menjelaskan lafazh ini”. (Tashhih Ad-Du’a hal 512).
Jika lafazh hadits ini ada pada sebagian lafazh Sunan Tirmidzi (pada no. 3513), maka hal itu mudroj (tersisip) atau salah dalam penyalinan naskah (salah dalam ’mangkulnya’). Oleh sebab itu Syaikh Bakr tidak mengetahui ada hadits dengan bunyi seperti itu, sebab riwayat Tirmidzi yang ada padanya tidak dengan tambahan itu.
Tanda bahwa tambahan lafazh ini batil adalah :
Pertama, Imam Ibn Katsir dalam Tafsir (8/452) mengutip (baca : mangkul) naskah hadits dari Tirmidzi ternyata tanpa tambahan lafazh itu, beliau berkata :
وقد رواه الترمذي، والنسائي، وابن ماجة، من طريق كَهْمَس بن الحسن، عن عبد الله بن بريدة، عن عائشة قالت: قلت: يا رسول الله، أرأيت إن علمْتُ أي ليلة القدر، ما أقول فيها؟ قال: "قولي: اللهم، إنك عَفُو تحب العفو، فاعف عني" . وهذا لفظ الترمذي
Artinya : “Dan sungguh diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasai dan Ibn Majah dari jalan Kahmas ibn Al-Hasan dari Abdullah ibn Buraidah dari Aisyah beliau berkata: “Ya Rasulullah apa yang aku ucapkan tatkala melihat tanda-tanda lailatul qadar?”. Beliau bersabda: katakanlah : اللهم، إنك عَفُو تحب العفو، فاعف عني .(Ibn Katsir berkata) Ini adalah lafazh Tirmidzi”.
Perhatikanlah !! sebab ini menegaskan bahwa tambahan itu tidak ada dalam naskah Sunan Tirmidzi milik Al-Hafizh Ibn Katsir rahimahullahu.
Demikian pula naskah yang dikutip Imam Nawawi dari riwayat Tirmidzi yang ada padanya dalam Riyadhus Shalihin (1/135), begitu pula Ibn Muflih dalam Adab Asyar’iah (2/489), begitu pula Imam Syaukani dalam Nailul Author (7/207), dan lainnya yang mengutip lafazh Tirmidzi semuanya tidak ada lafazh ‘كريم’.
Hal ini sekali lagi menegaskan kepada kita bahwa tambahan lafazh yang terdapat dalam sebagian naskah Tirmidzi ini tidak ada asalnya atau tersisip, bahkan tertolak berdasarkan mangkulan para Imam ahli hadits terdahulu dan sekarang.
Kedua, tanda lain bahwa tambahan ini keliru adalah kenyataan bahwa tidak ada lafazh ’كريم’ dalam riwayat doa ini dari jalan yang lain dari arah selain guru Tirmidzi (guru Tirmidzi pada sanad ini adalah Qutaibah ibn Said). Seperti riwayat Ibn Majah no. 3850, Nasai dalam Al-Kabir no. 11688, Ahmad (1/171, 182, 183, 208, 258) dan lainnya.
Ketiga, Bahkan perawi lain yang juga meriwayatkan dari gurunya Tirmidzi ini seperti Nasai dalam Sunan Al-Kabir no. 10708 tidak dengan tambahan diatas.
Oleh sebab itu Al-Albani pun menegaskan kebatilan tambahan itu dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 3337.
Kami katakan : Tetapi kenapa mereka yang mengaku mangkul itu tidak mengetahuinya? Dari siapa mereka mangkul?. Apa mereka tidak pernah mendengar guru-gurunya mengkoreksi lafazh ini ?. Mereka berbangga diri karena konon ’mangkul’ ini sedikit salahnya daripada orang-orang yang ’tidak mangkul’, tapi kenyataannya banyak sekali kesalahan yang mereka lakukan, dalam aqidah, ibadah, mu’amalah dan lafazh-lafazh hadits.
lafazh ‘كريم’ ada ditambahkan pada sebagian riwayat, tetapi dengan lafazh begini :
اللهم اعف عني ، فإنك عفو تحب العفو ، و أنت عفو كريم
Mungkin riwayat diatas tercampur dengan riwayat ini, tapi dengan lafazh terakhir ini ternyata riwayatnya lemah sekali (dhaif jiddan), dalam sanadnya ada Yahya ibn Maimun, dia ini matruk menurut ahli hadits. Lihat dalam Majma Az-Zawaid, Al-Haitsami (4/425) dan Silsilah Adh-Dhaifah, Al-Albani no. 2049.
1 komentar:
jokam beraninya keroyokan...semangat mbak isty...
Posting Komentar