wajibnya berjmh
Assalamu alaiku wr wb
pada hari Rabu · Laporkan
Shirathal Mustaqim
Jokam sebgai institusi Thaifah ala al-haq (golongan yg di atas kebenaran) maka cobaan dan rintangan tdk akan pernah bosan menyertainya (tentu; demikian pula dg pertolongan dr Allah), dan setiap era cobaan yg dihadapi oleh para pembawa kebenaran ini akan berbeda2, sebagai contah di era Abah dan pak D alm. Cobaan yg berat berupa gangguan fisik, spt masjid dan rmh2 jm dibakar muballigh dipukuli hingga mati ada yg ditangkap dan disiksa aparat dg tanpa pengadilan dll. Sedangkan di era pak Az, cobaan yg terbukti tdk ringan adalah berupa ghazwatu al-fikri (perang pemikiran/argumentasi dan hujjah2), kalau boleh sy katakan ini lebih serius dibanding cobaan fisik di era2 sblmnya.
Hal ini dikarenakan musuh yg kita hadapi di era sblmnya adalah mrk dr kalangan ahli TBC (takhayul, Bid’ah dan Churafat) yg jauh dr QH, alias ahlul bid’ah, sedangkan skrg yg kita hadapai adalah golongan yg “ngaku” sbg ahlu as-sunnah (yakni; gerombolan Salafi) dan serangan mrk tlh membuat sbgian mblgh nggomblohi akhirnya terpengaruh shgga mufaraqah atau syadza anil jamaah (bhs populernya murtad) baik di tingkat pusat (contohnya sdr M) maupun bawah pusat (he..he.. maaf, maksud saya di daerah2), dlm ghazwatu alfikr ini serangan mrk yg paling utama adalah caracter assasination terhadp abah alm. Mrk hujat abah dan mrk citrakan sbg dajjal, dukun dll. Kemudian mrk serang kefahaman kita akan konsep berjamaah.
Mrk rubah fakta dr dalil2 shahih ttg wajibnya berjmh sehingga kesannya seolah2 jm adalah korban dari salah tafsir atas dalil2 jm, bahkan mrk tegaskan yg dimaksud jm adalah seluruh umat Islam (tanpa punya Imam) sdgkan umat Islam yg mengangkat Imam itu berarti firqah alias memisahi jamaahnya umat Islam dll, untuk menghadpi serangan2 spt ini tdk boleh tdk kita harus lebih menigkatkan lagi kualitas faham jm.
Bahwa ika membentuk jamaah dan mengangkat imam adalah perkara yang tidak wajib maka tentulah para sahabat r.a tidak akan bersusah-payah bermusyawarah mengangkat khalifah hingga mereka menunda pengurusan sekaligus pemakaman jenazah Rasulullah s.a.w.
Dengan kata lain jika ada manusia yang paling berhak untuk tidak berjamaah dan berbaiat kepada seorang Imam tentulah para sahabat, sebab diantara mereka telah mendapat jaminan masuk surga ada yang karena keikut-sertaannya dalam perang Badar (313 orang), ada yang karena turut serta dalam baiat Ridwan (sekitar 1500 orang), dan ada yang masuk al-Asyrah al-Mubasyirah bil-Jannah (sepuluh orang yang telah diberi kabar gembira pasti masuk surga Mereka adalah; 1. Abu Bakar Abdullah bin Abi Quhafah (As-siddiq) 2.Umar bin Khattab (Al-faruq) 3. Utsman bin Affan 4. Ali bin abi Thalib 5. Thalhah bin Ubaidillah 6. Az-Zubair bin Awwam 7. Abdurrahman bin Auf 8. Sa'ad bin abi Waqqash 9. Said bin zaid 10. Abu Ubaidah bin Jarrah) atau umumnya sahabat yang keutamaan mereka jauh di atas kita, sehingga infaq kita berupa emas satu gunung uhud pun pahalanya tidak akan bisa menyamai infaqnya para sahabat Nabi s.a.w walau hanya berupa satu mud kurma.
Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a dia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda jangan kalian mencaci-maki sahabatku, seandainya salah satu kalian infaq emas sebesar gunung Uhud, maka itu tidak bisa menyamai infaq mereka yang hanya (berupa makanan) satu mud atau setengahnya. HR Al-Bukhari : 3397, Muslim : 4610
Demikian pula dengan dua generasi yang terunggul dari umat Muhammad s.a.w yaitu para tabi’in dan tabi’it-tabi’in sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah s.a.w
Dari Imran bin Hushain r.a dari Nabi s.a.w beliau : Bersabda sebaik-baiknya kalian adalah generasiku (sahabat) kemudian yang mendekati mereka (Tabi’in) kemudian yang mendekati mereka (Tabi’it Tabi’in). HR. Al-Bukhari : 5948
Tapi fakta sejarah telah menunjukkan bahwa tidak ada satupun diantara tiga generasi umat yang terunggul tersebut yang tidak mempunyai imam, tidak ada satupun diantara mereka yang tidak berbai’at kepada Imam, bahkan Ali bin Abi Thalib r.a yang sebenarnya mempunyai “ganjalan” terhadap Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq r.a (ada dua ganjalan yg membuat Ali sempat menunda baiat kepd Abu Bakar; pertama Ali merasa yakin bahwa Nabi telah mewasiatkan Kekhalifahan kepdnya, yg kedua; masalah tanah fai’ milik Nabi dr rampasan perang Khaibar, Ali dan Fatimah meyakini bhw tanah itu milik pribadi Nabi dan menjadi warisan setelah wafatnya, tapi Khalifah Abu bakar meyakini bahwa tanah itu milik Baitul mal, dan Nabi tdk mewariskan harta melainkan ilmu agama) akhirnya mengalah dan turut membai’at kepada sang Khalifah.
Bagaimana dengan kita yang sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan mereka, dan belum mendapat jaminan surga, yang amal ibadah kita setahi kuku pun tidak bisa menyamai ibadah mereka radhiallahu anhum pantaskah kita merasa selamat dan aman dengan tidak mempunyai Imam, tidak terikat dengan janji baiat, dan tidak berjamaah ?
Bagaimana dengan mereka yang mengaku sebagai pengikut manhaj Salafus Shalih (sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in) tapi mengingkari hal prinsip yang diamalkan oleh para Salafus Shalih bahkan menganggap berjamaah dan berbaiat dengan imam itu suatu bid’ah yang diada-adakan dan orang-orang yang melakukannya mereka juluki sebagai ahlul bid’ah wal ahwa’ (penganut bid’ah dan hawa nafsu) subahanallah.
Bukankah dalam setiap shalat kita selalu berdoa (membaca surah al-Fatihah) ; Ihdinas Shirathal mustaqim, shirathal ladzina an’amta alaihim; Tunjukilah kami jalan yang lurus, [yaitu] jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni‘mat kepada mereka. QS. al-fatihah : 6-7.
Pada ayat tersebut terkandung doa mohon pada Allah agar kita mendapat petunjuk sebagaimana yang Allah telah karuniakan kepada orang-orang yang telah diberiNya nikmat (orang-orang yang telah sukses dijamin pasti masuk surga) yaitu para sahabat r.a sebagaimana yang telah dibahas di atas, dan tidak ada satupun diantara mereka yang matinya dalam keadaan tidak mempunyai imam, tidak ada satupun diantara mereka yang lehernya tidak terikat dengan baiat.
Ingatlah, bahwa selain para sahabat sepanjang apapun jenggotnya atau setebal apapun sorban yang melilit kepalanya, tidak ada yang betul-betul telah dijamin masuk surga walapun dengan mengaku-ngaku sebagai pengikut ajaran Salafus Shalih, sungguh aneh jika orang-aorang yang sudah sukses saja masih tawadlu’ dan mengakui akan wajibnya berjamaah berimam dan berbaiat, sedangkan orang yang tidak ada jaminan suksesnya kok malah bersikap sombong dengan mengatakan tidak perlu berjamaah atau berbaiat mengangkat Imam bahkan menuduh bahwa berjamaah adalah perkara bid’ah.
Sebuah analogi yang sederhana; kalau kita mau sukses dalam bisnis maka contohlah pebisnis yang telah sukses seperti Bill Gate, Donald Trumph dan lain-lainnya, kita bisa meniru kiat-kiat bisnis mereka, bagaimanakah mereka bisa meraih kesuksesan sehingga seperti sekarang ini ?, jangan malah meniru orang yang belum terbukti suksesnya, hanya bermodal pakai dasi ke mana-mana menjinjing tas hitam, orang yang Harmoko (hari-hari omong kosong) menawarkan bisnis khayalan atau skim cepat kaya, yang omongannya melebihi bukit tapi penghasilannya tak sampai satu tumit.
Itulah perbandingan nyata antara orang-orang yang telah sukses dijamin pasti akan masuk surga (para sahabat Nabi s.a.w) berbanding dengan gerombolan Salafi yang aqidahnya tidak jelas dan kerjanya omong besar saja.Saking bingungnya salapret ga bisa membedakan mana bid'ah dan mana ijtihad...
Karena hati mereka tertutup sehingga ga bisa jg membedakan bagaimana lakonnya orang yang berhasil dalam perjuangan dan mana yang gagal kepratal dalam perjuangan...
Mengikuti perjuangannya orang yang berhasil pun juga dianggap bid'ah, sehingga mereka bingung sendiri dengan manhaj yang dipersulit mereka sendiri...
Informasi
Informasi Umum Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 27 Oktober Kakak-Adik: Faqih No Other
Misca Barton
Miftahul Kanzianarta
St Ria Jokam
Apdoel Anag BaegStatus Hubungan: Lajang Tertarik Pada: Laki-laki Mencari: Persahabatan Kota Sekarang: Tarakan, Kalimantan Timur, Indonesia Kota Asal: Tarakan, Kalimantan Timur, Indonesia Pandangan Politik: no coment Agama:
setelah itu dia meminta suruh menghapus
JAWABAN ANTUM MENGAMBANG, TIDAK BISA MEMBUKTIKAN KEASLIAN SANAD NURHASAN.
ADAPUN YG DIBAWA KHOLIL/AZIZ BERBEDA KARENA BEDA GURU..
monozt answered:
1.kita sangat menjunjung tinggi belajar agama dng guru,isnad,pmbwa.2.laranga
PERTANYAAN DIULANGI LAGI COS ANTUM NGGA PAHAM MAKSUDNYA,
1. Apakah hudzayfah ketika uzlah itu menjadi kafir? karena tidak punya kelompok?
apakah nabi memerintahkan hudzayfah menjadi kafir hanya karena uzlah??
...
- MANA DALIL YG KATA ANTUM ITU : SHOLAT 5 WAKTU MENJAMIN SURGA?? SUMBERNYA??..
- DARIMANA ANTUM YAKIN BETUL SANAD NURHASAN ADALAH ASLI?? GIMANAKAH CARA NGECEK KEASLIANNYA??
UTK NGECEK BENAR / NGGA-NYA YG DIKATAKAN AKH LEON ITU, LO BISA BACA KITAB2 PARA AHLI HADITS & PARA MUHADITS SERTA PARA ULAMA AHLUSSUNNAH WALJAMAAH LAINNYA!!
KLO MELULU HIMPUNAN & KUTUBUSITTAH, YA ILMUNYA SEGITU-GITUNYA. katak dalam tempurung.
LO HARUS BELAJAR DARI PARA ULAMA ASWJ..
buka hati & akal pikir lo terhadap kebenaran.
ABU QILA YG LO BANGGAKAN ITU HABIS DIBANTAI HUJAHNYA DI :
http://airmatakumengalir.b
KARENA ABU QILA TIDAK BERLANDASKAN DALIL & HIKMAH SHOHIH DARI NABI, PARA SAHABAT & ULAMA ASWJ
Aziz ridwan & kholil itu MERAGUKAN karena mereka berbeda pemahaman dengan gurunya, syaikh Bazmul.
Aziz ridwan terbukti mencla mencle.
di Mekah dia ngomong LDII banyak kekeliruan fatal (ada rekamannya).
dia ngmong gini cos dengan kondisi jauh dari orang2 pusat.
ketika udah balik ke indonesia & dekat dengan orang2 pusat burengan, dia ngomong LDII sudah benar (ada rekamannya).
JELAS ULAMA2 BURENGAN PUNYA UNSUR POLITIS TERTENTU.
DENGAN ALASAN KEMASLAHATAN JAMAAH, MEREKA BERANI MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN AGAMA!!
pengecekan sanad bukan kaya meng-imani surga / neraka yg cukup dalam hati..
http://airmatakumengalir.b
..
si ABU QILA bisa komen disitu kalo dia merasa benar & punya dalil yg benar dari Rasullulla
Abu daud, juga ada di HR.Malik, Ibnu majah, dan an-Nasa’i)..
ADA LAFAL "serta tidak menganggap remeh tentang hak-Nya", wahai monozt..
itu artinya tidak hanya kewajiban sholat, bahkan TAUHID pun adalah haq ALLAH..
Nurhasan & kolil beda masa hidupnya, tentunya sebagian besar guru mereka juga beda,
aziz & ridwan serta fatwa guru mereka, Syaikh Bazmul bisa di donlot di :
http://www.4shared.com/acc
"Lima waktu shalat yang Allah telah wajibkan kepada hamba-hamba-Nya, barangsiapa yang mengerjakannya atau tidak menyia-nyiakannya sedikit pun juga serta tidak menganggap remeh tentang hak-Nya, maka Allah berjanji untuk memasukkannya ke dalam surga.."
ADA LAFAL "serta tidak menganggap remeh tentang hak-Nya", wahai monozt..
termasuk haq ALLAH yaitu TAUHID..
dia bakal alesan dengan menyalahkan si penanya..
dalam kata-katnya, aziz memakai bahasa diplomasi & muter2.
tanyakan to the pointnya pada aziz:
- apakah orang islam di luar ldii kafir?
- apakah orang islam di luar ldii akan masuk neraka?
- apakah solat jumat dengan orang di luar ldii tidak sah??
..
PERTANYAAN / PERMASALAHAN YG DIAJUKAN PADA SYAIKH BAZMUL SUDAH SANGAT JELAS DI REKAMANNYA !!
- apakah orang islam di luar ldii akan masuk neraka?
- apakah solat jumat dengan orang di luar ldii tidak sah??....kalau tanyamu model begini mah .gak usah tanya bazmul ..ana bisa jawab wan..."TIDAK" ..he he he he dari cara kamu nanya saja salah ...benarkan duga'an ana ...cara kamu nanya saja salah...jzklhr wan tas infonya.
- apakah orang islam di luar ldii akan masuk neraka?
- apakah solat jumat dengan orang di luar ldii tidak sah??
(BUKAN BUAT LO.. LO MA GA BAKAL NGARTI & GA BAKAL NYAMBUNG.. WONG BACA KOMEN AJA SALAH PAHAM)
LO TANYAIN PADA MEREKA,
JAWABNYA IYA ATO TIDAK, DIREKAM YG BAIK DENGAN VIDEO.
KEMUDIAN NTAR KITA SAKSIKAN KE GURU2 MEREKA DI SAUDI..
FAKTANYA:
ADA JOKAM YG NANYA KE AZIZ TTG ISI REKAMAN AZIZ DI MEKAH.
SI AZIZ MALAH MENYALAHKAN & MENTERTAWAKAN LAWAN BICARANYA DI MEKAH ITU..
Abu Daud, Ibnu Majah :
Allah berfirman: ”Sesungguhnya Aku telah mewajibkan kepada umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji dengan diriku, bahwa barangsiapa menjaga shalatnya tepat pada waktunya, pasti Aku masukkan ia ke dalam Surga dengan jaminan-Ku. Dan barangsiapa tidak menjaga shalatnya, maka tidak ada jaminan baginya.
SHOLAT YG DITERIMA HARUS MEMENUHI SYARAT & RUKUN :
DICATET MONOZT, SYARAT YG PERTAMA ITU SI ORANG YG NGERJAKAN HARUS ISLAM.
----
Sembilan Syarat Sahnya Shalat :
1. Islam, 2. Berakal, 3. Tamyiz, 4. Menghilangkan hadats, 5. Menghilangkan najis, 6. Menutup aurat, 7. Masuknya waktu, 8. Menghadap kiblat, 9. Niat.
1. Islam.
Orang kafir amalannya tertolak walaupun dia banyak mengamalkan apa saja, dalilnya firman Allah ‘azza wa jalla, “Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik untuk memakmurkan masjid-masjid Allah padahal mereka menyaksikan atas diri mereka kekafiran. Mereka itu, amal-amalnya telah runtuh dan di dalam nerakalah mereka akan kekal.” (At-Taubah:17)
Dan firman Allah ‘azza wa jalla, “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (Al-Furqan:23)
Shalat tidak akan diterima selain dari seorang muslim, dalilnya firman Allah ‘azza wa jalla, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Aali ‘Imraan:85)
(Syaikh Ibnu Baaz dengan susunan Muhammad bin ‘Ali Al-Arfaj)
SAMPAIKAN PADA SANG JAGOAN 'TG' YG BERANI SUMPAH "KETHOK GULU",
JIKA ADA PEMERHATI 354 & EKS 354 SERTA REKAN SALAFY YG BERANI KETEMU.
DITUNGGU SUMPAHNYA!!
DENGAN DIHADIRI sulthon aulia, kasmudi, kolil & aziz.
Serta disaksikan MUI & media massa.
SHALAT ITU TERMASUK PENJABARAN DARI LANDASAN RUKUN ISLAM!!
CAMKAN ITU!!
RUKUN ISLAM -LAH YG MENJADI LANDASAN PADA SEMUA AMALAN YG INGIN DITERIMA!!
Monozt Montego : tidak jama'ah ,tidak ber imam, tidak berbaiat,tidak berto'at==membatalkan sahadat,sholat,puasa,zakat.....he he he he he he awas jangan di debat ya...
PEMAHAMAN YG MENYELISHI PESAN NABI PADA HUDZYFAH.
PEMAHAMAN YG MENABRAK AJARAN ALLAH LEWAT JIBRIL PADA RASULLULLAH MUHAMMAD
TAPI PENEGASAN!!
DEMIKIANLAH,
LDII MEMBATALKAN 5 RUKUN ISLAM DENGAN SYAREAT MEREKA, PENAMBAHAN RUKUN KE-6, YAITU BEAT/BERJAMAAH
1. Meninggalkan syahadatain hukumnya kafir secara ijma’.
2. Meninggalkan shalat hukumnya kafir menurut jumhur ulama atau ijma’ sahabat.
3. Meninggalkan rukun yang lainnya hukumnya tidak kafir menurut jumhur ulama.
Meninggalkan disini dalam arti tidak mengerjakan dengan meyakini kebenarannya dan kewajibannya, adapun jika tidak meyakini kebenarannya dan kewajibannya maka hukumnya kafir walaupun mengerjakannnya.
Rukun islam terbagi menjadi empat kelompok yaitu:
1. Amal i’tiqodiyah yaitu syahadataian
2. Amal badaniyah yaitu solat dan puasa.
3. Amal maliyah yaitu Zakat.
4. Amal badaniyah dan maliyah yaitu haji.
Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh
COBA SEBUTKAN DALIL-DALIL TENTANG RUKUN & SYARAT RUKUN ISLAM!!!
(KLO ANTUM MENYAMAKAN DENGAN SHOLAT YG BISA BATAL JIKA RUKUN & SYARATNYA TIDAK TERPENUHI)..
SELAIN DALIL "LAA ISLAMA ILLA BIL JAMAAH..." YA !!
KARENA DALIL INI DHOIF & KEMUDIAN ADA VERSI MAUDLU YG DIBIKIN OLEH NURHASAN
sholat menjamin surga jika memenuhi rukun & syaratnya, antara lain harus Islam.
Dikatakan Islam jika dia mengamalkan Rukun Islam itu.
Sholat menjadi tertolak jika dia tidak Islam dengan dalil-dalil yang jelas seperti diatas.
Yg jadi pertanyaan buat monozt & warga LDII lainnya :
COBA SEBUTKAN DALIL-DALIL YANG BERBUNYI BAHWA
"RUKUN ISLAM TIDAK CUKUP MENJADIKAN SESEORANG DIKATAKAN MUSLIM KECUALI JIKA BEAT/BERJAMAAH"
INGAT,
SELAIN DALIL "LAA ISLAMA ILLA BIL JAMAAH..." YA !!
KARENA DALIL INI DHOIF & KEMUDIAN ADA VERSI MAUDLU YG DIBIKIN OLEH NURHASAN
1. Meninggalkan syahadatain hukumnya kafir secara ijma’.
2. Meninggalkan shalat hukumnya kafir menurut jumhur ulama atau ijma’ sahabat.
3. Meninggalkan rukun yang lainnya hukumnya... tidak kafir menurut jumhur ulama.
Meninggalkan disini dalam arti tidak mengerjakan dengan meyakini kebenarannya dan kewajibannya, adapun jika tidak meyakini kebenarannya dan kewajibannya maka hukumnya kafir walaupun mengerjakannnya.
Syarah Arba’in An-Nawawi - Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulloh
ITULAH PENGERTIAN DARI MANKUL MBAH NURKASAN..
HADITS CACAT PUN DIPAKSAKAN PENGERTIANNYA OLEH DIA UTK MENUNJANG JAMAAHNYA.
COBA LIAT PENGERTIAN YG DIAMBIL DARI PARA ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH YG BENAR-BENAR TAKUT PADA ANCAMAN ALLAH DALAM HAL MENDUSTAKAN HADITS NABI:
http://jokam4ever.blogspot
COBA LIAT SUMBERNYA
ATSAR UMAR "LAA ISLAMAA.." TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DALIL 72 GOLONGAN!!
COBA LIAT SUMBERNYA!!
SETELAH DIPERIKSA, DI MUSNAD AHMAD TIDAK DIJUMPAI LAFAL TERSEBUT,
BAHKAN DI ADDARIMI, TEPAT ASAL LAFAL "LAA ISLAMA..",
TIDAK ADA SAMBUNGAN LAFAL "WALAA JAMAA'ATA ILLA BII IMAAROH"
INILAH HADITS MAUDLU ITU